Mulai tertarik dengan bahasa Korea saat menonton drama Korea (pada saat itu judul dramanya yaitu Endless Love). Sejak saat itu menyukai drama Korea dan bahasanya serta hal-hal yang mengenai Korea dan saya semakin lebih menyukai Korea dengan melihat kebudayaan-kebudayaannya yang kental seperti di drama Korea dengan judul Princess Hours. Dalam drama tersebut menceritakan dan menggambarkan suatu kehidupan di kerajaan Korea masa modern.
Bukan Hanya itu saja, saya juga menyukai bangunan kerajaan yang diperlihatkan (hehehe karena memang saya yang suka tekstur bangunan sejarah atau modern di mana pun saya berada).
Selain itu saya juga menyukai baju tradisionalnya, yaitu Hanbok, dimana bajunya bagian bawah bisa mekar atau mengembang jadi terlihat anggun.
Pernah dulu saya ingin membeli hanbok asli Korea tapi belum bisa karena terkendala materi kemudian saya curhat ke saudara (sepupu), ternyata saudara saya sedang membuat baju hanbok sendiri dan ketika sudah jadi langsung deh saya pinjam dan dibuat foto-foto untuk dokumentasi pribadi, yaaah setidaknya saya sedikit puas meskipun dengan meminjam sebentar.
Saya menyukai berbagai hal Korea termasuk lagu-lagunya namun saya tidak terlalu fanatik pada K-Pop sampai harus mengetahui biografi sang penyanyi dan lain sebagainya.
Tapi lagu-lagunya buat jadi bahan belajar saya secara pengucapannya meskipun saya hanya belajar pada romanisation nya saja dan menurut saya itu sangat kurang sekali dalam hal belajar bahasa Korea. Pastinya…
Dulu setelah lulus SMA berniat ingin masuk ke jurusan bahasa Korea di Universitas Ternama di Kota Besar tapi orang tua belum memberi ijin, yaaaaa lagi-lagi karena materi dan orang tua mengetahui jika saya belum begitu mahir (karena dibanding-bandingkan dengan sepupu saya yang memang mahir bahasa Jepang sehingga bisa ambil jurusan Jepang).
Dan terpendam lah cita-cita saya yang ingin belajar dan bekerja di Korea Selatan. Akhirnya saya memilih jurusan lain, seiring berjalannya waktu hingga lupa akan cita-cita tersebut saya hanya mampu belajar romanisation nya saja sedangkan dalam hangeul nya saya masih nol alias buta huruf korea.
Dalam romanisationnya saja saya merasa pasti banyak salah, maka dari itu saya ingin sekali belajar bahasa dengan benar seperti belajar bahasa Inggris (meskipun sekarang sudah pasif karena jarang terpakai hehehe).
Belajar bahasa Korea memang tidak mudah apalagi dalam penulisan hangeulnya. Sudah mencoba membaca buku cara belajar bahasa Korea namun masih belum paham karena tidak ada mentor yang memberitahu apakah secara pengucapan dan penulisan benar atau salah.
Selain itu juga sudah mencari aplikasi cara pembelajaran di smartphone namun masih merasa kesusahan tidak ada pendampingan sehingga kurang paham dan menjadi tidak sesuai harapan.
Mencari cara penulisan di aplikasi maupun di toko buku pun belum ada yang sesuai. Maka saat melihat postingan teman di media sosial (Path) mengenai beasiswa ke Korea (beasiswa KAIST), saya teringat cita-cita saya ingin belajar dan belajar lebih banyak mengenai Korea Selatan.
Melihat website yang tertera dalam postingan tersebut dan melihat videonya didalamnya saya menjadi paham dan mengerti dengan ditambah membaca postingan dari orang-orang yang sudah belajar di kursus bahasa Korea membuat saya semakin tergiur.
Apalagi tidak perlu datang ke kelas bisa secara online sehingga mempermudah saya bisa belajar dimana saja. Dan saya merasa dekat dengan sering menerima email dari KBK123 ini.